Showing posts with label Mengeluh Menguntungkan Manusia?. Show all posts
Showing posts with label Mengeluh Menguntungkan Manusia?. Show all posts

Wednesday, June 22, 2016

Mengeluh Menguntungkan Manusia?


Di dalam hidup, hal yang sangat sering dilakukan oleh seseorang adalah mengeluh, bahkan hal tersebut terkadang menjadi sebuah kebiasaan. Namun, apabila seseorang terbiasa dengan mengeluh maka ia tergolong orang-orang yang tak pernah bersyukur dengan apa yang telah ia miliki. Mengeluh merupakan suatu sifat yang menghampiri seseorang ketika dihadapkan dengan suatu persoalan yang baginya sulit untuk ia hadapi.

Mengeluh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menyatakan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya)

Setiap hari kita di hadapkan oleh berbagai permasalahan yang tak kunjung usai. Semuanya saling bertautan, saling membri akibat. Tak hanya itu, tanpa kita sadari, terkadang diri kita sendiri pun menjadi penyebab orang lain mengeluh. Mungkin ada sikap dan sifat yang merugikan orang lain dan membuat mereka tak nyaman.

Mengeluh, merupakan gejala dari penyakit bagi orang yang tak pandai bersyukur. Allah Swt. Berfirman dalam Qs An-nahl: 18, artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya”. Ketika seseorang hanyut dalam keluhan, panca indranya pun tak mampu lagi memainkan peran untuk melihat, mendengar, mencium dan merasakan nikmat yang bertebaran diberikan oleh Allah Swt. Tak henti-hentinya, hatinya serta merta buta dari mengingat dan berdyukur atas nikmat Allah Swt yang tiada terbatas. Ia kehilangan akal sehatnya dan jiwanya sakit karena tidak bisa melihat masalah dengan jernih.

Setiap hari kita dihadapkan oleh berbagai permasalahan yang tak kunjung usai. Semuanya saling bertautan, dan saling memberi akibat. Tak hanya itu, tanpa kita sadari, terkadang diri kita sendiri pun menjadi penyebab orang lain mengeluh. Mungkin ada sikap dan sifat kita yang merugikan orang lain dan membuat mereka tak nyaman. Memang benar apa yang disebutkan dalam al-Qur’an di atas, bahwa manusia tak akan pernah berhenti mengeluh. Di sisi lain, itu adalah indikasi bahwa ia tak pandai bersyukur. Hatinya panas dan tak tenang, itulah sifat manusia yang selalu mempunyai keinginan yang tiada batas dan tidak pernah puas atas pemberian Allah kecuali hamba-hamba yang selalu bersyukur dan itu hanya sedikit.

Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa manusi adalah mahluk yang sering berkeluh kesah, ia akan terus mengeluh kekurangan dan permasalahan yang sedang ia hadapi. Mengeluh sejatinya perwujudan dari rasa tidak puas, diperlakukan tidak adil, tidak ikhlas menerima sebuah ketentuan yang terjadi, baik dari segi materi dan non materi.

Pada zaman Sayyidina Umar al-Khattab, ada seorang pemuda yang sering berdo’adi sisi Baitullah yang maksudnya: “Ya Allah! Masukkanlah aku ke dalam golongan yang sedikit. Doa beliau didengar oleh Sayyidina Umar ketika beliau sedang melakukan tawaf di Ka’bah. Umar heran dengan permintaan pemuda tersebut. Selepas melakukan tawaf, Sayyidina Umar memanggil pemuda tersebut dan bertanya. “ Mengapa engkau berdoa sedemikian rupa (Ya Allah! Masukanlah aku dalam golongan orang yang sedikit), apakah tidak ada permohonan lain yang engkau mohonkan kepada Allah?”, pemuda itu menjawab, “Ya Amirul Mukminin! Aku membaca doa itu karena aku takut dengan penjelasan Allah dalam surah Al-A’raaf ayat 10, “sesungguhnya kami (Allah) telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi (sumber/jalan) penghidupan. (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur”. Aku mohon agar Allah memasukan aku dalam golongan yang sedikit, (lantaran) terlalu sedikit orang yang tahu bersyukur kepada Allah”, jelas pemuda tersebut.

Semoga kita menjadi hamba-hamba yang dikategorikan sediit oleh Allah dalam ayat tersebut, dengan selalu menjaga ikhlas dan sabar terhadap segala sesuatu kejadian atau ketentuan yang diberikan oleh Allah. Dan berprasangka positif bahwa apa yang telah terjadi adalah yang terbaik menurut Allah, sehinga hanya rasa syukur saja yang terlintas di benak, terucap di bibir dan terlihat dari tindakan karena sesungguhnya jika bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya dan jika kita ingkar, sesungguhnya azab Allah sangat pedih (QS Ibrahim:7).

Mengeluh Bukan Solusi Terbaik
Dalam hidup, kebiasaan mengeluh memang bukanlah hal yang baik bagi seseorang, mengeluh bukanlah hal yang harus di pertahankan di dalam diri seseorang, karena mengeluh bukanlah sebuah solusi yang terbaik. Terbiasa dengan mengeluh sama halnya membiasakan diri untuk tidak pernah bersyukur dengan apa yang dimiliki. Sebaliknya jika kita tidak pernah mengeluh maka kita termasuk katagori orang-orang yang selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan lebih mudah mendapat solusi setiap persoalan yang sedang kita alami.

Jika mengeluh kita dapat memperburuk diri kita, maka jauhkan diri kita dari hal keluh, bersyukurlaah secara terus-menerus dan biarkan mengeluh secara perlahan hilang dari diri kita. Banyak hal yang bernilai akan kita temui jika mengeluh kita hindari, sebaliknya banyak hal yang kerap menyakiti kita, jika kita lebih nyaman dengan mengeluh. Solusi terbaik permasalahan ada di setiap ucapat rasa syukur sedangkan permasalahan terbesar yang memperburuk hidup kita, ada di setiap keluhan yang kita ucapkan.


Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Mengeluh tidak menguntungkan manusia, mengeluh dapat memperburuk hidup seseorang, mengeluh harus dihilangkan dari diri seseorang dan mengeluh bukanlah solusi yang terbaik. Maka hilangkan keluhan agar hidup kita lebih baik.

Cerita Lucu Terbaru 2017, Bikin Ngakak!!!

  1. Cerita Lucu Di Pengadilan Hakim: "Anda kenal dengan tersangka?" Saksi: "Tidak pak!" Hakim (mengulang): ...